Kalau kamu lagi hunting rumah, apalagi di area berkembang seperti Surabaya Barat, pasti topik floating rate ini jadi salah satu bahan obrolan panas. Beberapa orang bilang, “Floating rate itu berisiko, bunga bisa naik sewaktu-waktu!” tapi ada juga yang justru bilang, “Justru enak, kalau BI Rate turun, cicilan ikut turun.”
Nah, sebelum kita keburu pusing sama pro dan kontra, izinkan saya cerita panjang lebar, karena sebagai orang yang sudah lama berkecimpung di dunia properti dan pernah merasakan langsung jungkir baliknya cicilan KPR, saya tahu persis gimana rasanya berada di posisi kamu sekarang. dulu saya pernah ‘kaget setengah mati’ waktu cicilan saya tiba-tiba naik karena floating rate tapi di tahun berikutnya malah lega banget waktu bunga turun.
1. Apa Itu Floating Rate?
Oke, kita mulai dari definisi dasarnya dulu. Floating rate adalah suku bunga variabel yang nilainya bisa berubah-ubah mengikuti bunga acuan Bank Indonesia atau kondisi pasar. Berbeda dengan fixed rate yang tetap sepanjang periode tertentu, floating rate ini seperti ombak kadang tenang, kadang tinggi, kadang bikin deg-degan.
Bank-bank besar di Indonesia seperti Bank Mandiri, BCA, BNI, BTN, BRI, sampai bank swasta seperti Maybank, semuanya punya skema KPR dengan bunga floating. Biasanya, setelah masa bunga promo fixed habis (misalnya 1–3 tahun pertama), sisanya akan dikenakan bunga floating.
2. Bagaimana Floating Rate Ditentukan?
Nah, ini bagian yang sering bikin bingung. Floating rate biasanya terdiri dari:
Bunga acuan → Misalnya BI Rate (Bunga Acuan Bank Indonesia)
Margin bank → Keuntungan yang diambil bank, biasanya 3–5%
Contoh: kalau BI Rate sekarang 6% dan margin bank 4%, berarti bunga floating rate KPR kamu jadi 10%. Simpel kan? Tapi yang bikin tricky adalah… BI Rate itu nggak tetap.
3. Kelebihan Floating Rate
Saya nggak akan cuma bahas risiko, kita mulai dari sisi positifnya dulu.
Potensi cicilan turun kalau BI Rate turun
Cocok untuk jangka panjang kalau tren suku bunga menurun
Lebih fleksibel kalau mau melakukan refinancing KPR
Bisa menghemat bunga total kalau kondisi pasar menguntungkan
di tahun 2020 saat pandemi, BI Rate sempat turun b eberapa kali. Cicilan saya langsung berkurang hampir Rp 800 ribuan per bulan. Rasanya kayak dapat bonus gaji tiap bulan.
4. Kekurangan Floating Rate
Sekarang waktunya realistis. Floating rate punya sisi yang harus diwaspadai:
Cicilan bisa naik kalau BI Rate naik
Sulit membuat perencanaan keuangan jangka panjang
Tidak cocok untuk orang yang mau stabilitas cicilan
Risiko kenaikan mendadak di tengah tenor pinjaman
Bayangkan kamu sudah terbiasa bayar Rp 5 juta per bulan, lalu tiba-tiba naik jadi Rp 5,8 juta. Kalau belum siap mental, bisa kaget setengah mati.
5. Fixed vs Floating Rate Mana yang Lebih Baik?
Sebenarnya ini bukan soal mana yang lebih baik, tapi mana yang lebih cocok buat kamu. Biasanya bank menawarkan skema kombinasi: fixed rate di awal, lalu floating di sisa tenor.
Strategi yang sering saya sarankan:
Ambil fixed rate 2–3 tahun untuk masa adaptasi, lalu biarkan floating rate berjalan saat kamu sudah stabil secara finansial.
6. Bagaimana Menghitung Cicilan KPR Floating Rate?
Ada rumus sederhana:
Tapi dalam praktiknya, bank akan menghitung dengan metode annuitas, di mana cicilan tetap tapi proporsi bunga dan pokok berubah.
Contoh: pinjam Rp 500 juta, bunga floating 10% per tahun, tenor 15 tahun → cicilan sekitar Rp 5,3 juta per bulan. Kalau bunga turun jadi 9%, cicilan bisa berkurang.
7. Tips Menghadapi Floating Rate
Pantau BI Rate tiap bulan (info ada di situs Bank Indonesia)
Simpan dana darurat minimal 6x cicilan
Pertimbangkan refinancing ke bank lain kalau bunga terlalu tinggi
Negosiasi margin bank iya, margin itu bisa dinegosiasi
Gunakan simulasi KPR sebelum tanda tangan
8. Hubungan Floating Rate dengan Pasar Properti Surabaya
Kenapa ini penting? Karena Surabaya Barat sekarang sedang mengalami perkembangan pesat. Banyak developer, termasuk Opra City, menawarkan rumah dengan fasilitas modern dan lokasi strategis. Harga properti di sini cenderung naik tiap tahun, jadi kalau kamu masuk pasar sekarang, potensi capital gain-nya cukup besar.
Kalau BI Rate turun, bunga floating akan lebih rendah, dan ini berarti cicilan lebih ringan → peluang lebih besar untuk ambil rumah impian di area premium seperti Opra City.
9. Opra City: Pilihan Cerdas di Tengah Tren Floating Rate
Oke, izinkan saya kasih sedikit spotlight buat Opra City. Ini bukan sekadar perumahan, tapi kawasan hunian modern di Surabaya Barat yang punya akses dekat ke pusat bisnis, sekolah internasional, dan fasilitas umum. Saya pribadi suka konsepnya yang memadukan desain minimalis dengan area hijau yang luas.
saya sempat mampir ke salah satu show unit di Opra City ruang tamunya lega, pencahayaannya natural, dan yang bikin jatuh hati adalah taman belakangnya. Kalau tiap hari bangun pagi disuguhi pemandangan begitu, rasanya stress kerja bisa langsung hilang.
Dengan floating rate, kamu bisa memanfaatkan momen ketika suku bunga rendah untuk mendapatkan cicilan ringan. Apalagi kalau kamu ambil saat harga properti belum terlalu tinggi, potensi untungnya bisa dobel: cicilan ringan + nilai properti naik.
Floating rate vs fixed rate mana yang lebih bagus? mereka sama-sama bagus dengan resiko dan manfaatnya masing-masing. Floating rate itu ibarat naik perahu di laut. Kalau lautnya tenang, perjalanan jadi nyaman dan cepat. Tapi kalau ombaknya besar, ya harus siap mental. Yang penting, kamu tahu bagaimana mengatur strategi, punya dana cadangan, dan memanfaatkan momentum pasar.
Kalau sekarang BI Rate cenderung stabil atau bahkan turun, ini momen emas untuk ambil rumah impian dan kalau kamu mau main aman tapi tetap untung, Opra City perumahan di Surabaya Barat adalah salah satu pilihan yang patut kamu pertimbangkan.
Kalau kamu mau tahu lebih detail soal skema floating rate untuk rumah di Opra City, saya bisa bantu hitungkan simulasi cicilan KPR-nya sesuai kondisi keuangan kamu. Siapa tahu, rumah impian itu lebih dekat dari yang kamu kira.
Baca Juga:
- Cara Mudah Memahami Prosedur KPR Rumah bagi Pemula
- Rahasia Memilih Bank Untuk KPR Rumah Terbaik
- Biaya Balik Nama Sertifikat Rumah dan 7 Langkah Mudah Prosedurnya
- Rincian Biaya dan Tips KPR Rumah di Surabaya
- 7 Kesalahan Fatal dalam Surat Perjanjian Kredit yang Bikin Kamu Rugi Besar!
- 7 Fakta Penting Cover Note Notaris yang Jarang Dibongkar
- Apa Itu Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan 9 Fakta Mengejutkannya
- 5 Fakta Mengejutkan Tentang KPR Subsidi vs KPR Non Subsidi (Konvensional )
- Apa Itu AJB Akta Jual Beli dan Pentingnya Waktu Beli Property
- Cara Negosiasi Suku Bunga KPR dengan Bank Agar Lebih Ringan

OPRA CITY adalah kompleks perumahan yang terletak di Surabaya barat dengan desain hunian yang mengusung konsep Modern Minimalis. Hunian ini dirancang khusus untuk gaya hidup modern, mendorong kesehatan warga, dan menyediakan fasilitas belanja yang nyaman. Dengan beragam fasilitas modern yang lengkap seperti Club House, jalur jogging, area bermain anak, Food Garden, toko dan area komersial, serta akses jalan yang mudah